Memang seri Pure Activenya Garnier ini ada beberapa rangkaian, yang aku tau itu ada facial foam (tapi aku belum pernah coba), facial scrub, moisturizer, sampai tonernya juga. Lama-lama penasaran nih sama tonernya. Kebetulan juga, waktu aku jalan-jalan di salah satu departemen store, nemu toner ini di Boston drugstore. Harganya kalau nggak salah dibawah 50 ribu. Mungkin kisaran 30-40 ribuan. Yaa still affordable.
Inilah penampakan packagingnya, botol plastik dengan warna khas seri Pure Active, dan yang menurut aku bagus dari packagingnya itu, tutupnya, aman banget, rapet luar biasa, kadang sampe susah bukanya, dan ini oke banget. Jadi kalau dibawa-bawa nggak akan tumpah-tumpah. Nggak apa-apa lah susah dikit buka tutupnya, yang penting isinya nggak gampang tumpah. Aman buat diajak travelling.
Saat aku baca tulisan di belakang botolnya, ada Bahasa Inggris, Thailand, dan Bahasa Melayu. Nah, ini dia, klaim yang ditulis dalam bahasa melayu :
Diperkaya dengan Asid Salisilik dan Herba Repair dari ekstrack blueberry, toner Garnier Pure Active bantu kurangi 6 tanda jerawat hari demi hari. Ketidaksempuraan dikurangkan, liang roma diketatkan (liang roma itu pori-pori kali yaa, hehe..), kulit tampak licin dan sekata, kemerahan dan kulit berminyak dikurangkan.
Berdasarkan klaim yang ada dan dari kesemuanya, yang menurut aku berhasil itu mengurangi minyak di wajah. Karena setelah pemakaian emang jadi dingin, fresh, dan minyak di wajah berkurang. Untuk klaim yang lainnya, di aku nggak terlalu bekerja dengan baik, jadi hanya untuk mengurangi minyak di wajah aja. Cara pakainya sendiri, sama dengan toner yang lainnya, dituangkan ke kapas, diusap ke wajah, dan hindari area mata.
Nah, yang aku nggak suka dari produk ini, baunya nyengat banget, dan saat aku mengaplikasikan toner ini ke wajah, aku harus tutup hidung dan nahan nafas beberapa saat. Bau alkoholnya kuat banget. Setelah sekitar 3 minggu pemakaian, aku berenti pakai rutin karena nggak kuat sama baunya. Jadi, aku nggak merekomendasikan sama yang kulitnya sensitif dengan alkohol, dan nggak suka dengan produk toner yang berbau menyengat.
Jadi, kesimpulannya dari packaging, harga sama ngurangin minyaknya, aku suka, tapi dari baunya aku nggak sanggup untuk pakai sering-sering. Repurchase? I don't think so, yaa mungkin aku berpikir bakal coba beli lagi kalau dari Garniernya bikin yang no alcohol. Aku suka dengan si seri Pure Active ini tapi nggak dengan tonernya.
Disclaimer :
Review ini dibuat berdasarkan pengalaman pribadi dan tanpa disponsori pihak manapun. Hasil dari produk yang direview bisa berbeda, tergantung kondisi dan jenis kulit.