Selasa, 31 Mei 2016

[Review] Himalaya Herbals Purifying Neem Foaming Face Wash

Kondisi kulit wajah yang berminyak dan rentan berjerawat memang bikin kita jadi sangat selektif milih skin care, dan salah satunya juga dalam memilih produk cleansing. Aku berusaha cari produk cleansing yang free SLS, karena setelah aku nonton vlog-nya mbak Affi Asegaf tentang skin care, produk cleansing yang berbahan SLS biasanya bikin wajah kerasa ketarik setelah pemakaian, terus menghilangkan kelembaban wajah juga. Jadi, baiknya cleansing walaupun membersihkan wajah, tetap menjaga kelembabannya juga.

Setelah tau itu, akhirnya aku buru-buru cek produk cleansing yang aku pake, dan ternyata ada SLS-nya. Pantesan aja, wajah aku masih tetep rentan muncul jerawat. Dari pengalaman aku pribadi (tapi aku nggak tau apakah yang lain mengalami atau nggak), setelah pake cleansing yang ada kandungan SLS-nya dengan kondisi wajah berminyak setelah pemakaian cleansing jenis facial wash yang aku pake, wajah tuh berasa ketarik dan kering. Kulit wajah aku makin parah berminyaknya setelah beberapa jam kemudian, dan sepengetahuan aku kalau wajah yang sangat berminyak mengindikasikan kalau wajah itu dehidrasi. Wajah aku juga jadi gampang jerawatan.

Akhirnya aku beralih ke produk lain yang free SLS. Saat aku lagi jalan-jalan dan mampir ke salah satu apotek, aku nemu Himalaya Herbals Purifying Neem Foaming Face Wash. Produk ini free SLS/SLES, parabens, dan phthalates dan klaimnya mencegah jerawat. Aku sempet googling tentang paraben, SLS/SLES, dan phthalates dan memang beberapa website dalam artikelnya menyebutkan kalau zat-zat ini memang sebaiknya dihindari, karena nggak semua orang bisa tahan sama produk dengan kandungan zat-zat tersebut dan bisa menyebabkan alergi.



Produk ini mengandung bahan-bahan alami herbal India, karena memang produk ini berasal dari India. Katanya mengandung kunyit dan daun nimba. India memang sering banget pake kunyit dalam pengobatan alami, seperti yang sering aku liat di film dan serial India, hehe.. Di Indonesia kunyit juga salah satu bahan alami pengobatan, yang agak asing di telinga aku tuh daun nimbanya. Dari hasil googling aku, daun nimba itu katanya anti bakteri dan bisa mengobati beberapa penyakit juga. Produk ini juga mengklaim tetap menjaga kelembaban wajah kita.



Aku jadi berasa nemu harta karun nih saat nemu Himalaya Foaming Face Wash ini, botolnya juga bikin aku tertarik. Botolnya bening dan memudahkan kita untuk bisa lihat isi produk, dan bentuknya pump gitu. Cairannya berwarna hijau bening dan setelah di-pump keluar dalam bentuk busa. Baunya khas herbal gitu, tapi nggak terlalu menyengat, seger kalau menurut aku. Cara pakainya, cukup basahi wajah, dan busa dengan lembut ke seluruh permukaan wajah, kemudian bilas.



Sekarang Himalaya Herbals Purifying Neem Foaming Face Wash ini jadi cleansing foam andalan aku. Yang aku suka dari produk ini :
+ Berhasil bikin wajah aku jadi jarang jerawatan, bahkan jarang banget, sekalinya jerawatan juga langsung cepet kering (bisa karena cocok dengan produk ini, bisa juga karena keseluruhan rangkaian skin care yang sekarang). Berarti klaim produk ini yang katanya mencegah jerawat cukup berhasil di aku
+ Nggak bikin kulit kering berasa ketarik setelah pemakaian
+ Kandungan produk yang free SLS/SLES, paraben dan phthalates
+ Baunya seger
+ Praktis dipake, karena udah berbentuk foam pas di-pump
+ Harganya affordable banget (35 ribuan)

Kurang sukanya cuma karena kurang praktis untuk dibawa travelling, botol foaming face wash-nya montok karena isinya 150 ml. Itu aja sih, mungkin ada yg kemasan lebih kecil, cuman aku belum nemu, ada yg versi tube gitu tapi 100 ml. Masih lumayan besar. Sejauh ini aku liat hasilnya yang nggak pernah bikin breakout dan berhasil bikin kulit aku kalem banget gini, aku pasti bakal repurchase dan pengen coba juga Purifying Neem Mask sama Scrubnya.

See you in the next post..


Disclaimer :
Review ini dibuat berdasarkan pengalaman pribadi dan hasil bisa berbeda pada setiap orang. Dibuat tanpa disponsori pihak manapun.










Selasa, 24 Mei 2016

[Review] Wardah Purifying Cleanser

Aku mulai suka produk wardah sejak kuliah, pertama kali yang aku beli itu justru makeup-nya. Kalau untuk skin care baru tahun 2015 lalu, dan kayaknya terlambat ngeh kalau aku cocok sama skin care-nya. Produk acne series-nya cocok dan berhasil bikin kondisi wajah aku lebih tenang dan nggak breakout lagi. Tapi karena coba-coba juga produk lain dan cocok, akhirnya nggak semua produk acne series wardah aku pakai. Salah satu produk wardah yang aku pakai itu Wardah Purifying Cleanser.




Wardah Purifying Cleanser ini pembersih makeup sejenis milk cleanser gitu yang wanginya aku suka banget. Sebenernya masalah wewangian itu soal selera ya, tapi menurut aku wanginya seger dan kalau wardah punya body lotion wanginya persis kayak cleanser ini pasti aku beli, sayangnya aku belum pernah tanya BA-nya. Cleanser ini untuk jenis kulit normal to oily. Selain itu, yang aku suka dari produk wardah ini ada label halal-nya.



Dari packaging, menurut aku cukup unik sih bentuknya, tinggi langsing warna tosca cantik. Warna dan teksturnya hampir sama kayak produk-produk milk cleanser yang lainnya. Creamy dan kental berwarna putih.




Cara pakainya seperti biasa, dituang ke tangan, di-apply ke wajah dan pijat-pijat lembut memutar, kemudian tinggal diangkat pakai kapas. Untuk daya angkatnya sendiri termasuk sedang, lagian aku jarang pakai makeup yang heavy. Sehari-hari aku cuma pakai bb cream untuk di wajah. Tapi aku tetep selalu mengulang bersihin makeup pake cleanser, untuk make sure makeup-nya udah keangkat betul dari wajah.




Ini aku coba apply bb cream, loose powder, dan blush on di tangan dan aku coba hapus pakai Wardah Purifying Cleanser. Aku angkat pakai kapas dan hampir semua keangkat, cuma tinggal sisa sedikit aja. Biasanya aku ulang sekali lagi dan pakai face wash, udah bersih deh wajahku. So, kesimpulannya menurutku produk ini cukup oke untuk angkat makeup di wajah, dan cocok di aku yang kondisi kulitnya berminyak. Untuk harganya sendiri ini affordable banget, harganya sekitar 23 ribu.

Love love,
ari.lestari41@gmail.com


Disclaimer :
Review ini aku buat sesuai pengalaman aku pribadi dan mungkin hasil akan berbeda untuk tiap orang. Review ini dibuat tanpa disponsori pihak manapun.


[Review] Silkygirl Hydra Clean Makeup Remover

Pertama nemu Silkygirl Hydra Clean Makeup Remover ini waktu aku jalan-jalan di salah satu department store dan ngeliat ada counter baru, ternyata Silkygirl. Kebetulan saat itu aku juga lagi nyari eyes & lips remover, ada dua pilihan, ada yang sama wajah juga dan ada yang satu botol dua cairan yang harus dikocok dulu itu. Aku pilih yang Hydra Clean ini. Harganya seingat aku, dibawah 30 ribu.


Produk Malaysia ini sebenernya makeup remover buat makeup mata, bibir, dan wajah. Cuman aku sendiri pakai ini hanya untuk ngebersihin makeup mata dan bibir. Pernah sih coba untuk wajah, tapi kayak ngerasa kurang aja, jadi untuk wajah aku pakai produk yang beda lagi. Produk ini mengandung vitamin E, aloe vera extract dan chamomile extract. Buat all skin types juga. Seperti yang tertera di botolnya, formulasi remover ini bisa untuk kulit sensitif. 


Cara pakainya kalau yang tertera di botolnya, remover yang bentuknya lotion ini diaplikasikan di wajah, mata, dan bibir, kemudian dihapus pakai kapas dan bilas dengan air. Kalau aku sendiri, lotion remover ini aku tuangkan ke kapas, terus kemudian aku ratakan di kapas, baru aku hapus makeup mata dan bibir aku. Ngerasa lebih nyaman pakai cara aku sendiri. Ya sesukanya aja, yang penting makeup keangkat, hehe..

Dari segi packaging sih simpel aja, botol warna putih dengan tutup hijau gitu, dan tutupnya juga aman, rapet, gak akan tumpeh-tumpeh. Kalau teksturnya, lotion warna putih yang cukup encer.



Kalau soal daya angkat makeup-nya, karena aku sendiri nggak pernah pake makeup mata atau bibir yang susah dibersihin, jadi ini aman-aman aja. Bisa ngangkat makeup mata aku dengan cukup baik. Cuman aku pernah beli satu lip matte yang bersihinnya susah setengah mati, ampe bibir berasa jontor luar biasa karena aku perlu hapus pakai remover ini sampai berkali-kali saking susah dibersihin, deadly matte, dan pigmented banget. Jadi, kalau untuk lip matte yang bener-bener pigmented dan ketahanannya lama, perlu berkali-kali apply remover ini.

Ini aku coba untuk hapus mascara, eye liner, dan eye shadow yang udah aku kasih eye primer juga, cukup wipe sekali udah keangkat, untuk make sure bener-bener bersih aku suka pakai sekali lagi. 





Nah, aku coba untuk bersihin lip matte yang aku pakai sehari-hari dari Mineral Botanica pun masih oke.



Yang aku suka itu, remover ini nggak bikin bibir atau mata aku kering, masih ada efek moisturizing-nya. Jadi, kesimpulannya untuk tekstur masih nyaman dipakai, daya angkat makeupnya sedang, dan wanginya cukup kuat. Buat yang pengen remover yang bisa dipakai buat makeup mata, bibir dan wajah sekalian bisa dicoba, tapi yang kurang suka sama fragrance di skin care kayaknya aku belum bisa recommend ini.

Love love,
ari.lestari41@gmail.com

Disclaimer :
Review ini dibuat berdasarkan pengalaman aku pribadi, dan tidak disponsori pihak manapun. Untuk hasil bisa berbeda untuk setiap orang.

Kamis, 19 Mei 2016

My Skin Care Routine (Oily Skin)

Kondisi kulit berminyak apalagi gampang jerawatan selalu bikin kita selektif untuk milih produk skin care yang cocok. Nggak jarang juga produk yang tadinya dikira bakal cocok, nggak taunya malah bikin breakout. Aku juga gitu, Aku udah cukup sering coba ini itu, ganti skin care, mulai dari serangkaian sampai campur. Kondisi kulit juga nggak selalu sama, kadang di waktu tertentu aku bisa cuma ganti skin care yang dirasa udah mulai nggak mempan dan nggak cocok, sampai pernah ganti secara keseluruhan.

Dulu kulitku tuh nggak parah banget berminyaknya kayak sekarang, cuma di T-zone aja. Entah karena aku balik ke kotaku yang sekarang panasnya terik banget, jadi ngaruh ke kulit wajah aku, atau memang skin care yang udah mulai gak cocok. Malah kemarin kulit wajah aku sempet yang beruntusan di dahi dan pipi, sejak saat itu aku jadi nyari-nyari lagi skin care yang kira-kira aman dan aku semakin hati-hati kalau mau pake sesuatu di wajah.

Aku pernah cocok sama wardah yang acne series, yang sempet juga setelahnya ganti dengan skin care lain, gara-gara coba-coba sempet makin parah, akhirnya balik lagi ke wardah karena wardah nggak pernah bikin breakout dan bikin kulit wajah aku lebih tenang. Serangkaiannya semua aku coba, tapi ujung-ujungnya kalau liat-liat di skin care corner department store dan nemu yang kira-kira cocok sama kulit wajah, tetep suka gemes pengen coba, haha.. Akhinya skin care yang aku pake sekarang campur-campur dan cocok di wajah aku, jerawat dan beruntusan udah pada pergi, kulit aku berangsur membaik.

Aku juga blog walking sana sini, salah satu yang nambah ilmu tentang skin care itu forumnya female daily dan vlog Co-Founder-nya, Mbak Affi Asegaf. Nyaring ilmu deh dari sana. Sebagian aku coba aplikasikan dan menyesuaikan dengan skin care yang udah cocok sama wajah aku sebelumnya.

Ilmu yang aku dapet dari forumnya female daily itu tentang double cleansing (dua kali pembersihan buat memastikan nggak ada make up dan kotoran yang masih menempel di wajah), double toning yaitu exfoliating toner (mengeksfoliasi sel kulit mati) dan hydrating toner (menghidrasi wajah dan melembabkan), moisturizing, serum, face oil, dan sunscreen untuk skin care pagi hari. Nah, setelah nimba ilmu disana, aku mengaplikasikannya sebagian di tahapan skin care aku.

Berikut ini skin care aku saat ini, dan mungkin soon akan bertambah, hehe..



Tahapannya :
1. Silkygirl Hydra Clean Makeup Remover for face, eyes, lips
Ini aku pakai untuk membersihkan eyes and lips make up, walaupun bisa untuk wajah tapi aku lebih prefer pake cleanser lain.

2. Wardah Purifying Cleanser for normal to oily skin
Untuk make up di wajah aku pakai produk wardah ini sebagai pembersih pertama, kadang aku gunakan dua kali sampai sisa make up sempurna terangkat.

3. Himalaya Herbals Purifying Neem Foaming Face Wash
Aku gunakan untuk membersihkan sisa make up di wajah. Jadi semalas apapun bersihin wajah, mau ngantuk atau capek aku selalu bersihin dua tahap dengan cleanser dan face wash.

4. Wardah Pore Tightening Toner
Toner aku gunakan setelah face wash, aku pikir sih ini termasuk hydrating toner karena melembabkan, untuk exfoliating toner, aku masih dalam masa pencarian produk yang cocok nih. Aku cukup selektif juga nyari exfoliating toner.

5. Clean & Clear Essentials Moisturizer
Ini moisturizer yang aku pakai, aku sengaja pakai yang non SPF supaya aku bisa pakai juga di malam hari, walaupun kadang ada yang lebih memilih moisturizer dengan SPF supaya praktis, tapi aku lebih nyaman terpisah, pakai sunscreen tersendiri.

6. Mentholatum Acnes UV Tint
Nah, ini sunscreen yang menurut aku paling aman untuk yang gampang jerawatan, dan tahapan pakai sunscreen hanya untuk morning skin care routine aku, tapi kadang kalau nggak keluar rumah, aku suka agak males pakai sunscreen, hehe...

7. Garnier Pure Active Anti-Acne White Acne & Oil Clearing Scrub
Facial scrub ini aku pakai dua hari sekali tapi untuk yang lagi jerawatan parah nggak disarankan untuk scrubbing wajah ya.

8. Sariayu Martha Tilaar Lotion Jerawat
Ini senjata andalan aku sekarang kalau udah mulai ada tanda-tanda bakal ada jerawat. Disaat mulai kemerahan dan sakit, aku langsung pakai ini, besoknya langsung berkurang kemerahan dan sakitnya, setelah ini nggak lama jerawatnya kering. It works very well for me.

Jadi tahapannya itu setelah aku bersihin make up aku pakai eyes and lips remover + cleanser, aku cuci muka pakai foaming face wash, toning (sementara ini aku hanya pakai hydrating toner aja, belum sama exfoliating toner), moisturizer, dan terakhir kalau lagi jerawatan aku pakai lotion jerawat. Kalau nggak, hanya sampai moisturizer. Kadang pakai bio oil juga sih untuk ngilangin bekas jerawat. Next akan aku review.

Itu skin care yang aku pakai sehari-hari yang akan aku review satu-satu, kalau serum aku masih nyari yang cocok, dan maskernya akan aku post terpisah. Aku harap share ini bermanfaat.

Love love,
ari.lestari41@gmail.com





Rabu, 18 Mei 2016

[Review] Lip Ice Repair & Treatment Lip Balm dan Oriflame Tender Care

Pernah nggak bibir kamu kering sampai kulitnya ngelupas dan perih banget? Dulu tuh aku sering banget kayak gitu. Bibirku bahkan sampai berdarah kalau keringnya lagi parah banget. Duh, nggak lagi lagi deh, soalnya rasanya nggak nyaman banget.

Nah, saat kondisi bibir aku kering parah gitu, aku cari perawatan bibir yang aman di salah satu departement store, keliling-keliling deh nyari dan aku nemu Lip Ice Repair & Treatment Lip Balm. Kenapa pilihan aku jatuh ke produk Lip Ice ini? Karena kata-kata repair and treatment-nya, hehe.. Selain itu. dulu aku pernah juga pakai produk lain dari Lip Ice yang sheer color itu, dan nggak pernah ada masalah. Akhirnya aku coba deh produk ini. Harganya sekitar 20 ribuan, atau dibawah itu mungkin, aku lupa, yang pasti affordable bange deh.

Produk ini bisa melindungi bibir dari sinar matahari, melembabkan bibir, mengatasi bibir pecah-pecah dan bibir yang terbakar sinar matahari. Bisa dipalkikasikan sesuai kebutuhan. Begitu deh kira-kira yang tertulis di kemasannya.


Biasanya lip ice itu aku kenal sebagai produk lip balm yang warna packaging-nya manis banget, kayak pink, orange, ya warna-warna seperti itu lah kira-kira. Tapi baru kali ini aku nemu produk lip ice yang warnanya hijau begini. Aku pribadi sih nggak pernah mempermasalahkan soal packaging, yang penting aman dan nggak ringkih, dan ini termasuk aman, nggak mudah terbuka.

Cara pakainya sama dengan lip balm kebanyakan yang diputar di bagian bawah, dan bagian lip balmnya naik. Warnanya putih, dengan tekstur yang menurut aku fine aja, ngga terlalu lengket, dan ada sensasi dingin ketika diaplikasikan. Sensasi dinginnya juga nggak bertahan lama, selepas itu hilang dengan sendirinya. Kalau nggak sengaja kejilat nggak ada rasanya dan nggak berbau, cuma sedikit aja aroma menthol, itupun sekilas aja. Ketahanannya cukup lama, kalau nggak makan dan minum bisa sekitar 5-6 jam. Kalau makan, ya hilang. 



Hasilnya di bibir aku, produk ini bekerja dengan baik. Setelah dipakai rutin sekitar 4 hari udah mulai keliatan kok hasilnya, bibir aku nggak separah sebelumnya, dan mulai lembab. Selain pakai produk ini, mengkonsumsi air putih dengan jumlah yang cukup juga membantu melembabkan bibir. Aku juga mengurangi aktivitas di luar ruangan yang bikin bibir aku terpapar sinar matahari secara langsung dalam jangka waktu yang lama dan nggak terlalu mantengin AC, hehe.. 

Di malam harinya, kadang aku juga pakai madu buat melembabkan bibir, dipakai sampai pagi. Aku juga kadang pakai Oriflame Tender Care, produk best seller-nya Oriflame yang multi fungsi, bisa untuk bibir, dan area lain yang kering. Aku udah yang kedua kali beli, yang sebelumnya yang varian cherry, dan yang sekarang yang original, produk ini cukup membantu melembabkan bibir aku yang super kering ini. Sekarang Alhamdulillah udah dalam kondisi yang sehat. Dulu sama sekarang harganya nggak jauh sih, cuma beda 3 ribu aja, yang sekarang aku beli 28 ribu, sebelumnya 25 ribu (kebetulan lagi diskon). 

Dari segi tekstur hampir mirip sama si Lip Ice, mungkin karena kondisi bibir aku kering banget, jadi fine-fine aja, tapi kalau dipake di area lain kayak di siku tangan, agak lengket sih. Cara pakainya dicolek-colek jari gitu, jadi tangan aku mesti dalam keadaan bersih dulu sebelum pakai produk ini. Tender care ini juga nggak berwarna dan berbau. Packagingnya lucu sih, karena aku suka bentuk dan warnanya, looked cute aja gitu. Ketahanannya kalau malem dipake, pas bangun tidur masih kerasa lembab di bibir dan kalau dipakenya siang hampir sama kayak lip ice.

Oh ya, sedikit tips, dalam satu minggu, satu atau dua kali aku suka mengeksfoliasi bibir aku, untuk menghilangkan sel kulit mati dengan bahan alami. Biasanya aku pakai minyak zaitun yang dicampur gula atau madu yang dicampur gula dengan takaran secukupnya. Aku oleskan di bibir, didiamkan sebentar dan dipijit lembut aja dengan gerakan memutar, terus bilas deh dengan air. 

Kesimpulannya :
1. Kedua produk ini sama-sama membantu melembabkan bibir yang super duper kering
2. Sama-sama Affordable
3. Keduanya nggak mengkilap, nggak ada aroma yang menyengat dan tanpa rasa. Jadi cocok untuk melembabkan bibir sebelum pakai lipstik yang matte. I always do it, before apply my matte lipstick
4. Lip Ice melindungi dari sinar UV, tapi Tender Care nggak, but I don't mind, karena aku pake Tender Care kalau malem aja, atau kalau nggak keluar rumah
5. Dari cara pakai, aku merasa Lip Ice lebih praktis, karena Oriflame harus dicolek dulu, tapi mungkin karena ini nggak hanya untuk bibir aja.

Repurchase?
Ya, tapi untuk lip ice hanya kalau dalam kondisi bibir perlu treatment lebih.

Disclaimer:
Review ini dibuat tanpa disponsori oleh siapapun dan murni pengalaman pribadi. Jadi untuk hasil, bisa berbeda untuk setiap orang.





Selasa, 17 Mei 2016

Pasca Operasi Kista Endometriosis

Pasca operasi, aku kontrol lagi untuk memeriksa luka bekas operasi. Di kontrol yang pertama ini aku ganti perban, USG dan lepas jahitan. Dokter bilang indung telurnya bersih dan aku dikasih lagi obat oral anti biotik, anti nyeri, dan obat batuk, karena aku sering batuk dan batuk setelah operasi di daerah perut itu linuu. Luka operasi berasa ketarik. Kontrol selanjutnya seminggu kemudian, dan di kontrol yang kedua ternyata ada sisa jahitan yang dilepas, karena aku nggak berani lihat luka jahitan, jadi aku nggak tahu kalau jahitan bagian atas masih ada, hehe.. Aku baru berani lihat luka di kontrol yang kedua.

Dokternya bilang setelah ini hanya tinggal pakai salep anti keloid saja. Dokter juga menjelaskan perlu terapi lanjutan untuk membasmi sang kista, pilihannya antara obat oral atau disuntik, yang katanya efek sampingnya nggak menstruasi selama periode terapi itu. Terapinya sebulan sekali selama 3 bulan. Kemudian setelah menikah nanti aku perlu di-HSG, hanya untuk memastikan tidak ada penyumbatan di saluran telur. Ya nggak apa lah, sekalian program hamil nanti.

Aku kembali lagi ke RS sekitar 10 hari kemudian untuk ambil hasil PA. Jeng Jeeeeeng... Hasil PA dari Lab menyebutkan memang dipastikan itu kista endometriosis. Nggak terlalu paham sih apa yang disebutin di form hasil lab itu, tapi begitulah kira-kira, dan itu juga yang dijelaskan kembali samma dokter. Untuk seterusnya aku disarankan untuk menjauh dan memutuskan hubungan dengan cokelat dan soda. Banyak makan sayuran dan buah-buahan. Aku juga nggak terlalu banyak mengkonsumsi ayam potong, tahu dan tempe. Menghindari fast food atau junk food yang paling utama. Ya pokoknya makan makanan sehat deh.

Luka operasinya sempat basah lagi setelah sebulan 2 minggu, aku juga bingung, kenapa jadi keluar cairan bening kekuningan gitu. Di bagian lain ada nanah dan darah juga. Karena saat itu aku nggak bisa ke RS Hermina, jadi aku konsul ke dokter di kotaku yang awalnya tempat aku periksa, dokter bilang itu infeksi. Aku cuma dikasih anti radang, anti biotik, sama vitamin, kemudian luka infeksinya diolesin madu, tapi aku agak kecewa karena gak bisa konsul nyaman, dokternya keburu-buru gitu, nggak kayak biasanya. Seminggu minum obat pun nggak berpengaruh apa-apa. Lukanya masih basah.

Akhirnya aku disarankan sama beberapa orang kenalan dan saudara supaya lukanya cepat kering, coba untuk konsumsi chinese medicine gitu, dan hasilnya bagus. Area di luka operasi nggak ngilu lagi, aku agak lebih bebas bergerak, dan luka operasi berangsur kering. Sebenarnya dibantu sama salep dari dokter juga yang sebelumnya pernah dikasih untuk anti keloid itu. Sempat juga dibantu sama salep terramycin, tapi aku ngga menyarankan salep ini kalau tanpa resep dokter. Kenapa aku pakai ini, karena sempat disarankan sama orang di apotek, saking udah desperate, lukanya lama kering. Saran aku sih, selalu turutin apa kata dokter dan konsumsi atau pakai obat yang diresepkan dokter aja, karena pasti itu disesuaikan sama kondisi tubuh kamu. Kondisi tubuh setiap pasien pasca operasi pasti nggak selalu sama.

Sekian dulu curhat tentang si kista ini, dan upaya aku untuk memutuskan hubungan dengan sang kista. Keep healthy yaa. Feel free untuk kontak aku via email ari.lestari41@gmail.com.

Salam sehat..