Pasca operasi, aku kontrol lagi untuk memeriksa luka bekas operasi. Di kontrol yang pertama ini aku ganti perban, USG dan lepas jahitan. Dokter bilang indung telurnya bersih dan aku dikasih lagi obat oral anti biotik, anti nyeri, dan obat batuk, karena aku sering batuk dan batuk setelah operasi di daerah perut itu linuu. Luka operasi berasa ketarik. Kontrol selanjutnya seminggu kemudian, dan di kontrol yang kedua ternyata ada sisa jahitan yang dilepas, karena aku nggak berani lihat luka jahitan, jadi aku nggak tahu kalau jahitan bagian atas masih ada, hehe.. Aku baru berani lihat luka di kontrol yang kedua.
Dokternya bilang setelah ini hanya tinggal pakai salep anti keloid saja. Dokter juga menjelaskan perlu terapi lanjutan untuk membasmi sang kista, pilihannya antara obat oral atau disuntik, yang katanya efek sampingnya nggak menstruasi selama periode terapi itu. Terapinya sebulan sekali selama 3 bulan. Kemudian setelah menikah nanti aku perlu di-HSG, hanya untuk memastikan tidak ada penyumbatan di saluran telur. Ya nggak apa lah, sekalian program hamil nanti.
Aku kembali lagi ke RS sekitar 10 hari kemudian untuk ambil hasil PA. Jeng Jeeeeeng... Hasil PA dari Lab menyebutkan memang dipastikan itu kista endometriosis. Nggak terlalu paham sih apa yang disebutin di form hasil lab itu, tapi begitulah kira-kira, dan itu juga yang dijelaskan kembali samma dokter. Untuk seterusnya aku disarankan untuk menjauh dan memutuskan hubungan dengan cokelat dan soda. Banyak makan sayuran dan buah-buahan. Aku juga nggak terlalu banyak mengkonsumsi ayam potong, tahu dan tempe. Menghindari fast food atau junk food yang paling utama. Ya pokoknya makan makanan sehat deh.
Luka operasinya sempat basah lagi setelah sebulan 2 minggu, aku juga bingung, kenapa jadi keluar cairan bening kekuningan gitu. Di bagian lain ada nanah dan darah juga. Karena saat itu aku nggak bisa ke RS Hermina, jadi aku konsul ke dokter di kotaku yang awalnya tempat aku periksa, dokter bilang itu infeksi. Aku cuma dikasih anti radang, anti biotik, sama vitamin, kemudian luka infeksinya diolesin madu, tapi aku agak kecewa karena gak bisa konsul nyaman, dokternya keburu-buru gitu, nggak kayak biasanya. Seminggu minum obat pun nggak berpengaruh apa-apa. Lukanya masih basah.
Akhirnya aku disarankan sama beberapa orang kenalan dan saudara supaya lukanya cepat kering, coba untuk konsumsi chinese medicine gitu, dan hasilnya bagus. Area di luka operasi nggak ngilu lagi, aku agak lebih bebas bergerak, dan luka operasi berangsur kering. Sebenarnya dibantu sama salep dari dokter juga yang sebelumnya pernah dikasih untuk anti keloid itu. Sempat juga dibantu sama salep terramycin, tapi aku ngga menyarankan salep ini kalau tanpa resep dokter. Kenapa aku pakai ini, karena sempat disarankan sama orang di apotek, saking udah desperate, lukanya lama kering. Saran aku sih, selalu turutin apa kata dokter dan konsumsi atau pakai obat yang diresepkan dokter aja, karena pasti itu disesuaikan sama kondisi tubuh kamu. Kondisi tubuh setiap pasien pasca operasi pasti nggak selalu sama.
Sekian dulu curhat tentang si kista ini, dan upaya aku untuk memutuskan hubungan dengan sang kista. Keep healthy yaa. Feel free untuk kontak aku via email ari.lestari41@gmail.com.
Salam sehat..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar