Kamis, 10 September 2015

Pasca Operasi FAM

Bersyukur, akhirnya bisa melewati operasi dengan baik dan lancar. Walaupun setelahnya ada rasa-rasa linu dan tidur gak sebebas biasanya. Luka bekas operasi masih terasa. Ganti perban pun karena aku takut salah bersihin, ibu sampai minta tetangga yang tenaga medis untuk ngajarin cara bersihin lukanya. Dan perdana dibersihin luka di rumah, aku ga berani liat. Pokoknya selama si benang jahitan masih nempel, aku ogah liat. Dasar penakut, huh..

Ternyata di sela luka jahitan, ada semacam selang karet atau drain untuk ngeluarin cairan yang ada di area beka operasi itu. Makin linu ngebayanginnya. Haha... Jadi selama seminggu lebih aku ga noleh sama sekali saat dibersihin luka. Duh, dasar ya aku, ckck... Kemudian seminggu pasca operasi aku ke rumah sakit untuk lepas jahitan, dan si dokternya bilang hanya lepas drain aja karena si jahitan belum betul-betul kering. Gak berasa apa-apa sih dilepas drain yang bentuknya sepanjang sepertiga kelingking itu.

Setelah dari dokter bedah, aku diminta ke dokter patologi untuk bawa hasil lab dari jaringan yang diangkat saat operasi itu. Hasilnya itu adalah FAM dan jenis tumor jinak. Ada penjelasan dari jenis jaringan tersebut, dan aku kurang paham. Yang aku garis bawahi hanya jinaknya, hehe... Bersyukur semuanya baik-baik aja. Karena dokter pun bilang, gak ada yang gawat.

Sekitar 10 hari pasca operasi barulah aku lepas jahitan, dan rasanya sama, dokternya ngelepas tanpa rasa apapun. Mana kulit lagi gatal-gatalnya kan, masih proses recovery. Jadi santai aja. Malah berasa digaruk sedikit, hehe... Dari sana kita beberapa kali bolak balik ke dokternya karena sempat ada infeksi dan lukanya agak sedikit ngebuka lagi.

Beberapa bulan kemudian, aku masih berasa ada yang tebal di area luka bekas operasi. Awalnya dokter bilang itu penebalan kulit tapi kedua kalinya aku cek, karena aku penasaran. Ternyata ada FAM lain yang tumbuh. Udah kaget lagi aja. Tapi dokternya bilang gak apa-apa. Ini jinak, dan masih ada waktu kalau mau operasi sampai batas umur 30 tahun. Ukurannya pun terbilang kecil. Vonis ini memang ngga sekaget yang dulu, tapi ada aja perasaan was-was. Ya sudah, akhirnya aku memilih untuk diobati sambil berjalan dengan pengobatan herbal.

Berdasarkan pengalaman orang-orang terdekat yang ngalamin hal yang sama. Ternyata, FAM itu diibaratkan bulatan-bulatan, ada yang besar dan kecil, ketika yang besar diangkat, kadang ada sisa yang kecil itu, ada yang terpancing untuk tumbuh, ada pula yang tetap sebesar itu. Saran dari beberapa orang yang pernah punya FAM, lebih baik nggak terlalu banyak terkena tekanan langsung si FAM nya ini. Periksa atau diraba sesekali dan jangan ditekan terlalu keras. Yang aku alami justru malah membesar, ketika terlalu sering kita tekan.

Hal lain yang perlu dijaga adalah pola makan, istirahat dan jauhkan pikiran stress. Sebetulnya itu yang sulit, kadang kita stress mikirin kerjaan atau kuliah, atau juga hal lain. Tapi kuncinya, bersabar, terus berusaha untuk sembuh, berpikiran positif dan percaya untuk bisa sembuh.

Salam berjuang untuk sehat,
ari.lestari41@gmail.com

6 komentar:

  1. Mbaa cek email yaa. Tolong di bales email aku. Makasih��

    BalasHapus
  2. Mbaa cek email yaa. Tolong di bales email aku. Makasih��

    BalasHapus
    Balasan
    1. Halo, mba Fitri..
      Oke, saya cek email
      Btw, makasih udah mampir ke blog aku..

      Hapus
  3. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  4. Hi..
    Makasih sudah berbagi
    Aku senang banyak mereka yang pernah mengalami operasi fam berbagi cerita di blog.
    Hampir sebulan lalu, Saya juga operasi Fam. Seminggu setelah operasi, saya tanya ke dokter di bagian bahwah bekas jahitan di salah satu sisinya terasa tebal. Katanya, ga papa. Tanya temen yang pernah operasi fam, bilang itu sementara nantinya akan hilang. Tapi sampai sekarang masih terasa tebal. Khawatir malah timbul sesuatu yg berbahaya...
    Setelah baca diatas, sepertinya memang harus ditanyakan ke dokter....

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hallo mba winayu..
      Terima kasih juga sudah mampir ke blog saya. Semoga sharing ini bisa bermanfaat. Aku juga mengalami hal yang sama, dan dokter bilang itu penebalan karena luka bekas operasi, tapi memang saya sarankan untuk pemeriksaan kembali setelah benar-benar pulih luka operasinya, karena aku juga gitu. Takut kambuh lagi, dan aku sendiri sekarang ada fam lagi, mba..
      Cepet pulih ya mba. Semoga ngga ada lagi fam nya..

      Hapus